Rapat Kerja dan Penguatan Pengurus Laboratorium KPI 2025: Meneguhkan Peran Laboratorium Sebagai Ruang Kolaborasi dan Inovasi

Yogyakarta, 27 September 2025 — Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyelenggarakan kegiatanRapat Kerja dan Penguatan Pengurus Laboratorium KPI 2025di Gedung Rektorat Lama lantai 3. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengembangan laboratorium Prodi KPI tahun 2025 yang bertujuan memperkuat kapasitas pengurus serta menyusun arah strategis pengelolaan laboratorium ke depan.

Laboratorium KPI merupakan unit penunjang akademik yang memiliki empat divisi, yakni Kompost, Kalijaga.co, KRC (Kalijaga Research Center), dan Sportiva. Keempat divisi ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan praktis di bidang komunikasi, penyiaran, jurnalistik, dan riset. Melalui rapat kerja tahunan ini, laboratorium berupaya meneguhkan kembali perannya sebagai ruang integrasi antara teori dan praktik komunikasi Islam.

Meneguhkan Identitas dan Profesionalitas Pengurus

Dengan tema“Meneguhkan Laboratorium KPI”, kegiatan ini menekankan pentingnya laboratorium sebagai ruang tumbuh profesionalitas dan kolaborasi. Ketua Laboratorium KPI, Irawan Wibisono, M.I.Kom., menyampaikan bahwa rapat kerja bukan hanya agenda administratif, tetapi juga ruang konsolidasi nilai, arah gerak, serta strategi penguatan organisasi.

“Laboratorium bukan sekadar tempat bekerja, tetapi tempat untuk membuktikan ilmu dan menanam nilai profesionalitas, kolaborasi, serta kebermanfaatan,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.

Rapat kerja ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari pengurus laboratorium dan mahasiswa aktif KPI. Turut hadir pula perwakilan dosen pembina dan anggota Lab KPI yang memberikan dukungan terhadap penguatan kelembagaan laboratorium.

Agenda Strategis: Sinergi, Evaluasi, dan Inovasi

Kegiatan ini mencakup dua agenda utama, yaitu rapat kerja untuk penyusunan rencana tahunan laboratorium serta sesi penguatan pengurus yang difokuskan pada peningkatan kapasitas kepemimpinan, komunikasi, dan kerja tim.

Dalam sesi pembekalan, narasumber dari Breeze.id, M. Reza Syahputra Ritonga, menegaskan bahwa pengembangan laboratorium tidak seharusnya hanya berfokus pada kegiatan administratif semata, melainkan juga perlu diarahkan pada pembentukan citra profesional dan kolaboratif di ranah digital.

“Laboratorium bukan hanya ruang kerja, tetapi juga etalase profesionalitas. Di era digital, penting bagi tim untuk punya identitas yang jelas dan citra yang kuat agar dikenal sebagai komunitas yang kreatif, solid, dan berintegritas,” ujar Reza.

Ia menjelaskan bahwa penguatan identitas laboratorium dapat diwujudkan melalui pembangunanbrandingvisual dan naratif yang merepresentasikan nilai-nilai kreatif serta semangat kebersamaan antaranggota. Selain itu, Reza menyoroti pentingnya profesionalisasi sumber daya manusia dengan menyediakan pelatihan dasar seperti jurnalistik,public speaking, serta sistemmentor–menteeantarangkatan untuk memperkuat proses kaderisasi dan pembelajaran lintas generasi.

Lebih lanjut, ia menyarankan agar kegiatan laboratorium disinergikan dengan mata kuliah praktik di Program Studi KPI. Menurutnya, hal ini akan membuat pengalaman mahasiswa lebih relevan antara teori dan praktik yang mereka pelajari di kelas.

“Laboratorium seharusnya menjadi perpanjangan dari ruang kelas tempat teori menemukan praktik, dan praktik memperkaya teori,” tambahnya.

Reza juga menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi eksternal dengan berbagai pihak seperti media, UKM, dan komunitas kreatif di Yogyakarta. Ia meyakini bahwa kolaborasi tersebut akan membuka peluang bagi mahasiswa untuk berjejaring lebih luas serta memperluas wawasan dan pengalaman di dunia industri media.

Tak lupa, Reza mengingatkan agar setiap proses digitalisasi media di lingkungan laboratorium tetap berlandaskan etika dan tanggung jawab moral.

“Kita tidak hanya dituntut untuk kreatif, tetapi juga berintegritas. Di dunia digital yang serba cepat ini, etika adalah fondasi yang menjaga kualitas pesan dan kepercayaan publik,” pungkasnya.

Menuju Laboratorium KPI yang Unggul dan Berdaya Saing

Melalui kegiatanRapat Kerja dan Penguatan Pengurus Laboratorium KPI 2025ini, Laboratorium KPI meneguhkan komitmennya untuk menghadirkan ruang pengembangan yang tidak hanya menjadi sarana praktikum, tetapi juga pusat kreativitas, riset, dan media dakwah mahasiswa. Dengan sinergi antara dosen pembina, pengurus, dan mahasiswa, Laboratorium KPI siap melangkah menuju tahun kerja yang lebih inovatif, profesional, dan berdaya saing tinggi di tingkat nasional.