Dulu Introvert, Kini Punya Segudang Relasi

Sosok bernama Nur Fadhilah Andini yang akrab dipanggil Dila ini merupakan seorang mahasiswi program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2020 asal Makassar. Dulu, ia hanya seorang siswi biasa yang hanya mendekam di kelas dengan lingkaran pertemanan yang sempit sejak duduk di sekolah menengah pertama, hingga menengah atas. Rasainsecureyang tinggi membuatnya minder untuk masuk ke dalam berbagai organisasi di sekolah. Ia anak yang cukup berprestasi karena selalu meraih 3 besar di kelasnya, namun ia tak pandai untuk memulai pertemanan dengan orang baru.
Saat duduk di bangku SMA ia mencoba untuk mengubah hal yang kurang baik dalam dirinya. Ia memberanikan diri untuk bergabung ke dalamEnglish Conversation Clubdan seringkali mengikuti lomba debat hingga puluhan kali. Namun, karena rasainsecuredanintrovertyang tinggi, ia selalu gagal dalam memaksimalkan kemampuannya. Bahkan, hal terburuk ialah ketika orang-orang mulai mengatakan bahwa ia selalu izin pulang terlambat karena lomba, namun tak pernah ada hasilnya.
Sejak saat itu, ia bertekad untuk benar-benar berubah. Dimulai dari perlombaan kecil dalam porseni sekolah, ia berhasil meraih juara 1 lombatelling storysaat duduk di kelas 11 dan mengalahkan peserta dari adik dan kakak kelasnya. Kemudian, ia kembali meraih juara 2 lomba debat dalam acara yang sama dan berhasil meraih juara 6 lomba menulis naskah pidato dalamNational Writing Festival2020. Karena prestasi kecil tersebut, tanpa disangka hal besar sedang menantinya. Ya, benar saja, ia dipilih oleh guru agamanya untuk mewakili sekolah dalam menulis karya ilmiah remaja dalam pekan seni dan pendidikan PAI di tingkat kota. Awalnya ia ragu, karena tak ada pengalaman sama sekali dalam membuat laporan penelitian. Namun, tak ada salahnya mencoba bukan?
Beradaptasi memang sulit, namun,no pain, no gain¸right?Singkat cerita, ia berhasil meraih Juara 1 Lomba Penulisa Karya Ilmiah Remaja Tingkat Kota, kemudian melanjutkan di Tingkat Provinsi. Ia berpikir, mungkin hanya keberuntungan. Namun siapa sangka? Sampai di tingkat nasional pun, ia berhasil mengalahkan semua perwakilan tiap provinsi. Berbekal pengetahuan seadanya, karya ilmiahnya yang berjudul “Implementasi Moderasi Beragama di Kalangan Generasi Milenial Dalam Mewujudkan Perdamaian di Kota Makassar (Studi Pada Mahabbah Institute for Peace and Goodness) berhasil menjadi karya terbaik dengan kemampuan presentasi dan penyajian materi yang sangat memuaskan bagi dewan juri.
Dari yang awalnya hanya dikenal oleh guru mata pelajaran, kini menjadi siswi yang dikenal hampir semua guru dan warga sekolah. Bahkan, karena popularitas prestasinya tersebut, ia kemudian dipilih kembali untuk mewakili sekolah dalam ajang Hilo Marketer Academy, dan tentu saja berhasil menjadi pemenang dan mewakili provinsi untuk workshop di kantor PT Nutrifood di Jakarta. Seolah semakin tertantang dengan hal baru, ia memberanikan diri untuk mendaftar dalam suatueventinternasional. Dan benar saja, prestasi terakhir yang diraihnya yaitu menjadi delegasi yang mewakili Indonesia dalam Asia Pacific Youth Camp 2020 sekaligus meraih Best Design Project of Asia Pacific Green Project di Bali pada Januari lalu.
Kini, berkat prestasi tak terduganya ia menjadi seorang Co-Founder dari organisasi sosial dan pendidikan, dipercaya sebagai penyusun materi proyek pendidikan oleh beberapa staf kemenag di Makassar, serta sering menjadi narasumber untuk Talkshow pemuda berprestasi dan membagikan pengalamannya agar dapat menginspirasi banyak remaja seusianya. Dari yang dulunya seorangintrovert, kini menjadi orang yang menginspirasi di kalangannya. Dari rasa takut mencoba, kini tertantang mencoba hal baru. Dari rasainsecure,kini berlimpah rasa syukur.