KPI research center (KRC) menggelar rapat lanjutan, nyatakah gebrakan “muncul ke permukaan” yang digaungkan?

KRC mengadakan rapat lanjutan pada hari kamis (05/09/2024) yang membahas fiksasi konsep kegiatan dan kepengurusan komunitas periode ini. Rapat tersebut diadakan di ruang co-working space A pada Gedung student center lantai 2.
KRC sempat hilang kabar dan tidak ada pergerakan berarti setelah sebelumnya terjadi pergantian kepemimpinan pada bulan Mei silam. Hal tersebut sempat menjadi buah bibir di kalangan mahasiswa mengingat Direktur baru KRC yang menggaungkan statement “muncul ke permukaan” dalam orasinya pasca pelantikan.
“Biasanya teman-teman itu cuman lihat Kompost dan Kalijaga.co aja, tapi besok semua orang bakal rebutan ke KRC. Paling enggak KRC bisa muncul ke permukaan dan dilirik dulu sama temen-temen yang lain,” katanya.
Selain itu, target output KPI research center berupa jurnal yang disampaikan oleh sekjen komunitas tersebut sempat dianggap angan-angan belaka. Pasalnya, tandasnya kabar mengenai pergerakan KRC akhir-akhir ini memicu keraguan pada benak mahasiswa terhadap eksistensi komunitas riset dibawah laboratorium program studi KPI ini.
Tergelarnya rapat lanjutan kamis malam kemarin kembali memunculkan dugaan-dugaan potensi kembalinya tujuan-tujuan KRC. Selain itu, Kepala Deputi IPTEK dan Sumber Daya menegaskan bahwa hilangnya kabar mengenai KRC bukan berarti terhentinya pergerakan suatu organisasi. Moment liburan selama kurang lebih 2 bulan memaksa pengurus komunitas ini berkomunikasi secara online dan tak Nampak sehingga terkesan tidak ada suatu pergerakan berarti. Beliau juga menegaskan bahwa koordinasi anggar anggota harus tetap berjalan dalam kondisi apapun sehingga ketika mendapatkan momentum yang tepat, kegiatan KRC dapat langsung di eksekusi.
“ya namanya juga sedang masa liburan ya, jadi mau gamau harus tetap koordinasi dengan kondisi seadanya, ya pake online. Walau begitu, tentunya asa dan semangat anggota jangan sampai padam walaupun kondisi anggota dengan anggota yang lain cukup berjarak. Jadi pas balek kuliah bisa langsung eksekusi kegiatan yang udah dirumusin,” tuturnya.
Benar saja, baru 3 hari setelah perkuliahan resmi kembali bergulir, KRC kembali melakukan pertemuan untuk membahas rancangan konsep yang akan dilaksanakan. Pertemuan tersebut menghasilkan fiksasi kegiatan berupa pelatihan, diskusi, bedah jurnal, kegiatan observasi pra-riset, dan lain sebagainya. Arah gerak KRC kali ini ingin dikembalikan kepada ranah jalur yang telah dirumuskan dalam pembentukan komunitas, yaitu komunitas riset atau penelitian. Arah gerak konsep ini harapanya dapat terus dikembangakan pada kepengurusan periode-periode berikutnya.
Kepala deputi riset dan inovasi menjelaskan bahwa natinya KRC akan memiliki kegiatan rutin 3 kali dalam sebulan. Sehingga, dalam satu bulan KRC dapat bertemu 1 minggu 1 kali pada hari senin sore dan libur di setiap akhir bulan. Agenda libur tersebut ditujukan untuk keperluan istirahat para anggota dan me-review berbagai insight yang didapatkan pada minggu-minggu sebelumnya.
“nanti kita akan ketemu setiap senin sore dan kami liburkan diminggu terakhir pada setiap bulan,” ujarnya.
Pembahasan rutin di klasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu “jurnal” dan “non-jurnal”. Pada pembahasan jurnal, para anggota komunitas akan membaca jurnal dan mempelajari setiap elemen yang ada pada jurnal serta didampingi oleh dosen maupun pihak kompeten lainya. Sedangkan pada pembahasan non-jurnal, para anggota komunitas akan berdiskusi mengenai berbagai bidang keilmuan untuk melatih komunikasi dan membentuk kepedulian serta critical thinking.
“iya itu jadwalnya nanti dibagi jadi 2, ada jurnal buat belajar riset dan non jurnal untuk sharing dan diskusi antar anggota,” tambahnya.

Rifqi Dheva Za’im | rifqidhezet@gmail.com